Kamis, 11 Agustus 2011

Sajak>> Puisi Kisah Kita

Laju waktu

mengayun kaki kita dalam mengarumi hidup di bawah hamparan langit biru.

Pergantian antara malam dengan siang adalah rutinitas hidup kita.

Pancaran mentari adalah semangat dalam menghadapi hidup kita

Rembulan dengan cahaya yang lembut adalah kedamaian hati kita.

Tebaran bintang di jagat langit gelap adalah keberhasilan masa depan kita.

Itulah kisah kita, tercatat di tiap rangkai hari

sebagai rangkai puisi yang menghias di indah.



Puisi kisah kita

yang tak sekedar goresan ilusi

Puisi itu melayang, menghadap mesra

dirimu membawa bayang-bayang diriku.

Biarlah puisi sebagai lembaran sejarah

karena kita adalah anak dari sejarah

sehingga kita pun mampu mengukir sejarah

yang menghias indah dalam kamar hidup kita.

Teman di kala sunyi

teman di kala tersesat gelap malam

yang akan bercengkrama di ruang hati

penuh mutiara-mutiara kehidupan.



Puisi kisah kita.

Melihatku pada pandang jauh di hadapan.

Hamparan masa depan adalah bahan kenangan

yang bertebaran kosa kata kisah yang siap kita rangkai.

Kita tak mengetahui jalan mana harus menemui bahan kenangan yang kita dambakan.

Sehingga putaran hari kita lalui dalam ikatan kepasrahan

walau harap tetap bersarang di dalam darah merah.



Puisi kisah kita

adalah pena yang hanya mampu menggores

tatkala tangan memainkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar