Kamis, 11 Agustus 2011

Sajak_ Rindu dan Kehampaan

Sesak di ruang hati.

Terpenuhi rindu dan kehampaan.

Tak ada sapa dan di sapa.

Hanya hamparan sunyi.



Kumenapaki dengan kaki tertatih

menari dalam pelepas rindu

di tiap putaran waktu.

Tapi tarianku hanya penambah sesak ruang hati

tak ada kekasih yang menemaniku di tiap tarian.

Hatiku semakin merindu dalam kehampaan.



Tatkala yang kurindu

bayang-bayangnya masih menutup diri berselimut

bersama dengan rahasia angin kehidupan.

Dalam kehampaan rinduku semakin tak terjawab

walau semilir angin tak henti berbisik di telinga.

Bisikannya hanya siulan kosong, tak berkhabar nyata.



Biarlah rinduku hanya nyanyian tanpa irama musik.

Suatu saat, irama musik akan mengiringi nyanyian

dengan asik, menyatu dalam jiwa kebersamaan.



Rindu memang kehampaan.

Hanya erangan yang selalu hadir

sebagai panggilan untuk kekasih.

Tapi erangan itu tetap tak terjawab

hanya hamparan sunyi

dan bayangan-bayangan kekasih yang mengusik hati.



Rindu dalam kehampaan

Hadirlah kekasih di istana megahku.

Akan aku taburi bebungaan nan mewangi

agar hadirmu dalam tebaran senyum hati.

Hadirmu bukanlah arti kehampaan

Tapi hadirmu adalah pengisi jiwa kehampaan.

Kau yang pantas mengisi kekosonganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar