Berilah aku nama keluargamu.
Siapakah mereka dalam istana?
Aku dalam tanya
dirimu dalam jawab menanggap.
Diriku berharap tepat dalam jawab.
Lembut senyummu menyambut hangat
Dan dirimu berucap,
“Siapakah yang utama?
Dirimu dalam keutaman memilih,
aku dalam keutamaan menjawab.”
Kataku berucap melesat tepat di hadapmu.
Silahkanlah dirimu menjawab.
Kau wanita bunga hatiku.
Emosimu lebih memahami arti wanitamu.
Laksana busur panah yang melesat cepat
Kau cepat menanggap dan menjawab, “Ibu!”
Katamu dalam mulut yang bersuara hormat.
Marilah kau sebut nama keluargamu
maka kita adalah dalam ikat keluarga
yang menatap kita penuh doa.
Kau berkata,
“Ibuku bernama pohon bunga yang melahirkan kehidupan.
Ayahku bernama petani yang menjaga indah taman.
Saudara kandungku bernama bunga
yang mengindahkan
yang mengharumkan
yang memeriahkan
penuh warna dalam istana.”
Kau memberikan satu untuk semua.
Kau pasti merasakan arti kehadiran mereka dalam satu jiwa.
Kehadiran mereka adalah kerelaan jiwamu untuk semua
bagai sayang ibu yang melahirkan beberapa bunga kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar