Aku memandangmu
dalam jarak umur.
Akulah tinggi darimu.
Tapi tatkala umurku tertutup salah
tak mampu melihat arah petunjuk
sehingga berjalan lunglai dalam menapaki hidup
betapa diriku dalam tunduk
aku rendah walau terpandang tinggi umurku.
Diriku tersalah
sehingga kumerendah.
Aku tak berucap kata membantah.
Di hadapmu aku memandang pilu karena salahku.
Tak pantas aku dongakkan kepala
seakan-akan aku adalah tuan raja.
Betapa pun raja
bila tersalah pada rakyat jelata
menunduklah sang raja
atau akan mati dalam hina.
Maafmu untukku.
Meminta diriku padamu
agar kabut-kabut hitam hilangkan dari mataku.
Kamu lebih tinggi dariku.
Maafmu untukku dalam kedukaan hati.
Derasnya harap
mengalir sampai di bejana hatimu
agar kamu tahu riakku
agar kamu mau memaafkan salahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar