Jumat, 12 Agustus 2011

Sajak : Peluh dan Cermin

Lihat pada beningnya kaca

sejenak kau lupakan penat hidup yang kau rasa.

Peluhmu mengalir lelah.

Lau terbanglah ke alam pikiran.

Di situ kau akan mengambil beberapa mutiara

Aku berkata padamu

seperti sang bijak dalam kata

“Kenalilah dirimu sendiri”.



Lihatlah peluhmu

Peluhmu adalah perjuangan hidupmu

yang mengalir deras.

Bumi sebagai saksi bisu.

Kau berjuang demi hidup yang berderu.



Tapi lihatlah peluhmu

pada cermin-cermin kehidupan.

Apakah kau sempat berpikir?

Tatkala makna juangmu kau pikirkan

kebijaksanaan akan kau peroleh.



Saat kau mengenal peluhmu

melihat peluh orang lain adalah kau dalam peduli.

Kau bernasib sama.

Kau bernasib juangkan hidup

demi berlangsungnya kehidupan.



Di kala kau dalam hasil

dan menikmatinya

kau tak menutup mata.



Di kala kau sengsara

lelah dalam hidup dan terlintas di hadapanmu

seorang pembawa beban

kau tak akan tawarkan beban itu

untuk kau bawa demi ringan hidupnya

karena kau sendiri akan terhimpit sempit.



Biarlah dirimu kau urus

dan matamu tetap kau buka.

Melihat pada lalu lalang manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar